Selasa, 22 April 2014

Good Practices FT Kec. Tanjungkerta Kab. Sumedang

KESINAMBUNGAN SEMANGAT MEMBANGUN
DARI GENERASI KE GENERASI

by : Witjaksono, S.T (FT KecamatanTanjungkerta)
Lokasi kegiatan : rehab jembatan boros


Boros adalah sebuah desa yang letak wilayahnya di ujung luar dari wilayah kecamatan Tanjungkerta. Untuk mencapainya, harus melewati wilayah desa dari kecamatan lain, bisa dibilang terpencilah.
Begitu juga kondisi prasarana transportasinya, untuk akses ke pusat desa, ada sebuah jembatan lama sebagai penghubung, dibangun ±30 tahun yang lalu. Kondisinya masih bisa dipakai namun sangat memprihatinkan baik dari tata letak/alinyemen, lebar maupun konstruksi bagian atas jembatan yang kurang sesuai dengan kaidah teknis konstruksi jembatan. Maklum, jembatan tersebut adalah hasil karya masyarakat sendiri yang mungkin tidak didukung tenaga ahli teknik. Seperti tipikal masyarakat pedalaman yang kental dengan kegotongroyongannya, biaya pembangunannya pun hasil swadaya masyarakat sepenuhnya. 

Walau masih berfungsi, tetapi menurut pandangan teknis,
jembatan tersebut menyimpan kekhawatiran dari sisi keamanan, kenyamanan terlebih kekuatan.
FT Tanjungkerta

Ada yang menarik dalam pengamatan kami, melihat keseluruhan konstruksi, arah alinyemen dan lebar jembatan perlu diperbaiki dan ditambah sementara bagian Super Structure atau bagian atas jembatan yang berupa gelagar dan plat beton harus diganti total, ada bagian yang dipandang masih bisa dimanfaatkan walaupun posisi letaknya kurang sesuai, sehingga perlu menambah bagian tertentu sebagai tambahan perletakan bagi gelagar baru yang posisinya diperbaiki yakni pondasi atau landhook yang kondisinya masih bagus dengan daya dukung tanah yang baik sekali diatas cadas bebatuan.
tata letak jembatan yang sudah disesuaikan


 
Tampak memanjang jembatan dengan penunjangnya



Tampak melintang jembatan


Karena tidak ada yang sia-sia didunia ini, ada nilai filosofi yang terkandung didalam kebijakan penentuan pilihan teknis, dengan tidak menghilangkan peran/jasa para pendahulu yang telah meletakkan dasar sebuah prasarana fisik yang sungguh sangat bermaanfaat ditengah minimnya prasarana yang ada dan pengorbanan serta jerih payahnya bergotong royong, maka dengan pilihan tadi ibaratnya memberi apresiasi ke generasi sebelumnya sekaligus akan dapat menginspirasi generasi baru untuk bercermin pada semangat keswadayaan mereka dan sebagai masyarakat yang relegius dapat dimaknai lebih dalam lagi sebagai kesempatan/lahan untuk melanjutkan beramal jariyah lebih lama lagi, dan ketika hal ini disampaikan dalam forum umpan balik Desain dan RAB T.A. 2014 mereka sangat setuju dan semakin bergairah untuk mewujudkan kegiatan rehab jembatan mereka.

Pada akhirnya, dalam mengatasi masalah prasarana, sebaiknya fokus dan maksimalkan dulu potensi yang ada sebelum mengambil keputusan.

Dan saatnya untuk membuat perubahan.
Because we are the agent of changes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar